Sabtu, 14 April 2012

Pengembangan Karir Guru Melalui Wadah MGMP

Songsong Permenpan dan RB Nomor 16 tahun 2009
Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit

Tingkatkan motivasi, frekuensi, dan intensitas kegiatan pengembangan karir guru anggota MGMP SMP/MTs. Kota Batu ....

Semangat ....

Salam Pagi

Hasil Penulisan Puisi Guru di Selecta



Pletak … Pletik


Nada  tirta  sapa  alam
Julurkan tangan-tangan Tuhan
Sampaikan kegundahan

Alunan jangkrik menggeliat  tajam
Meraung, menerawang, menerjang derai hujan

Aku berdiri, menatap
Aku berasa
Aku beriak
Menonggak euphoria semesta

Harapku  Tuhan tetap bersahabat
Denganku, dengamu, dengan alam
Tanpa batas


                                                                                                           By  : Masnatus Saa’dah
                      SMP Darus Sholihin




Adaku


Kau hadir
Menerawangkanku ke tempat ada
Menerawangkanku memenuhi imaji
Yang mungkin sekedar imaji
Hingga aku berada

Kau hadir
Tawarkan rasa
Untuk mengada bersamamu

Jika aku diberi wakttu ‘tuk bertanya
Sampai kapan aku berada
Anatar adamu adaku

Jika aku diberi waktu
Aku minta
Kau kembalikan aku
Ke tempat adaku


        By  : Masnatus Saa’dah
        SMP Darus Sholihin






Riasauku Risaumu



Risaukurisaumu
     Risaukurisaumu
           Risaukurisaumu
                Risaukurisaumu
                     Risaukurisaumu

Risau kita
Risaukurisaumu
Risau kita bersama




    
By  : Masnatus Saa’dah
                      SMP Darus Sholihin



Antara Batu dan Selekta


Kususuri  jalanan
Dari Batu …
Menuju Selekta …
Bentangan alam hijau
Aneka warna bunga
Menyejukkan kalbu

Kupandangi wajah-wajah sumringah
Menyapaku ramah

Tergugah sebuah asa
Teruslah kau ada
Memberi jiwa
Kepada semua
Peduli sesama
Peduli semesta

Antara  Batu dan Selekta
Tebarkan di mana-mana



                   Atimah N.
                   SMP Taman Siswa



Bias


Dalam kelam kabut
Sesosok tubuh
Menyejukkan langkah
Pasti …
Mencoba menyibak kelamnya
Semua tertawa

Nanar dia …
Menggigil dia …
Berlari dia …
Tak peduli
Kabut kan kusibak




                   Atimah N.
                   SMP Taman Siswa




Pelabuhanku


Aku berlabuh bukan pada yang salah
Namun kepalaku bersandar tepat
           Tali temaliku terikat kuat
Takkan lepas diterpa ombak

     Semakin hari semakin menantang
           Hidupku penuh dengan buaian
                Sesekali duri menancap
                Tak takut kau menghadapi
                Pasti kan ada yang mencabut
          
Pasti kan ada yang mencabut
                Ku tak pernah ragu
                     Akan semua itu
                     Ternyata kapalku tangguh
                           Hidupku tak rapuh
                           Harapku kuat
                           Tuk bertahan … hidup



Nurul Ch.
MTs. Hasyim Ashari





Untaian Bunda


Tuk sampai garis finish anakku
     Tak harus engkau berlari
     Berjalan mantap penuh semangat
     Singkirlah langkah
           Optimislah anakku
           Aral yang kau lewati
Kan bisa kau langkah
Do’a Bunda
     Usahaku anakku
     Suksesmu menanti



    
Nurul Ch.
MTs. Hasyim Ashari




MENDUNG

Mendung bergelayut di atas pemandian selekta
Walau hujan telah membasahi seluruh wilayah
Yang memang tak pernah kering oleh air hujan

Genangan air di sana sini
Membuat orang enggan beranjak
Suara nyanyian hewan pepohonan
Bekukan jiwa, bisu, sunyi menerawang
Masa lalu

Pucuk asmara terdiam asyik
Menikam dinginnya udara siang itu
Butir-butir air di dedaunan
Menambah kebekuan jiwa

Kebekuan, kebisuan, kesunyian
Segera sirna tatkala mata memandang
Sekeliling tempat wisata ini
Bunga aneka warna membuat hangatnya rasa



                           Umi Kulsum
                           SMP PGRI I Batu



Oktober 1984

Bulan ini pertama kali
Aku tunggu kehadiranmu
Detak jantungku semakin kencang
Tatkala tanda-tanda kehadiran
Tlah tiba

Rasa takut, haru, sedih, bahagia jadi satu
Mungkinkah kau akan datang hari ini
Sudah sampailah waktu yang kutunggu-tunggu

Rupanya kau memang sudah tak sabar
Tak sabar tuk jumpa ayah ibu
Tak sabar tuk nikmati dunia fana ini
Aku pun segera ingin dengar tangis pertama

Ya Tuhan …
Kau tlah kabulkan doa-doaku
Kau beri aku bayi laki-laki yang lucu
Yang kau bawa nama keluargaku
Semoga kau kan jadi yang terbaik


                           Umi Kulsum
                           SMP PGRI I Batu



Senandung Ceria

Putaran roda dalam gempita
Aral melintang terpadu dalam langkah
Ragu dan takut dalam diri
Akan ilustrasi pahit dan getir
Dalam hidup dan putaran kehidupan
Laju melangkah terus berkubur
Bunga dalam rimbun menunggu dengan setia
Sayatan hati terkoyak dalam sinar
Gelora merekah bersenandung
Roda berputar tertegun berhenti
Bunga bersandar dalam rintik
Bercengkrama kisaran dalam putaran
Cari mencari dalam gayutan
Duduk tertegun sedang termenung
Bertemu dalam buaian kegirangan
Kaki melangkah menuju puncak
Dalam pijakan runput tersenyum
Kulit merinding karena rintihan
Dingin terasa sinar kurasa
Hamparan bersekat
Tertatap, tertumpu, tergeletak
Berserah, berpadu, berhimpit
Senyum merekah sinar terkembang
Atap langit jadi saksi dalam ceria
Pena terukir dalam landasan
Menari gemulai teriring senyuman
Satu gerakan penuh makna
Satu tujuan meraih cita
Dalam dunia anak bangsa

Anna Puji Astuti
SMP Muhammadiyah 8



Pesona Bombay

Cantik …
Aroma wangi bertabur dalam gelap
Pesona gemulai
Berayun …
Menyibak basahnya bumi
Meraih, putih, kuning, hujan
Terpadu …
Berbaur …
Dalam mata

Senyum simpatik
Berkata-kata dalam pandangan
Sentuhan demi sentuhan
Gayung bersambut
Aura madu berasa
Walau lebah tak tentu rimba

Sejauh dalam tatapan
Bening hati
Suci pikiran
Bersimpuh tertegun
Terbuai …
Tautan hati terkoyah
Kecantikanmu menghapus segala
Getir jadi bahagia
Galau tanpa cerita
Kagum …
Takjub …
Terpesona …
Hamparan luas bertajuk India

Anna  Puji Astuti
SMP Muhammadiyah 8



DESEMBERKU


Air surgamu
Mensaljuiku d ilembaran hati
Kucium jendela di hati
Harum … indah …
Cerah … permai …

Pancaran hatimu menghanyut
Dalam rekaman  mimpi
Kudambakan dirimu
Di sanjungan jiwamu

Kudengar suaramu
Kuisap dengan desemberku
Walaupun dunia dan langit menangis
Kau tetap kupijak

Titik Widayati
SMP Ahmad Yani

     


DERU  HUJAN


Hujan yang mengguyur
Di antara dedaunan
Meski itu harus terjadi
Keindahan …
Kesuburan …

Siang bercampur derunya hujan
Suara hujan yang membuatku …
Tiada henti-hentinya gemuruh suara hujan
Kedinginan … keserpian …

Cemara-cemara terguyur hujan
Menambah kesuburan dan keindahan
Menarik di relung hati
Sepi … hujan … bercampur jadi satu

           
Titik Widayati
SMP Ahmad Yani



DING DONG


Ojo ding yen gak dong
Ojo dong yen gak ding

     Urip kudu imbang
     Yo ding yo dong
     Ojo mung ding tanpa dong
     Ojo mung dong tanpa ding

Ojo ngomong ding
     Yen durung  dong

Ojo ngomong dong
     Yen durung  ding


Yuni Purwaningsih
SMP Diponegoro





Haru Biru Tanah Airku

Haru biru tanah
Tangis pilu negeriku bangsaku
Sesak napas bumiku
Ingin muntahkan isi perutmu
     Mengapa ooh mengapa
     Hutan tak lagi hijau
     Desa tak lagi sejuk
     Udara tak lagi bersih
     Sungai tak lagi mengalir
     Niat tak lagi suci
     Bencana di mana-mana
     Bosankah kita hidup bersama
     Inginkah kita hancurkan semua
           … bumi Indonesia
Oooh … lihatlah di sana
Gurat sedih wajah-wajah mereka
Petani tak lagi memanen sawahnya
Nelayan tak lagimengail ikannya
Burung-burung kehilangan tempat singgahnya
Budaya bangsa kehilangan identitasnya
     Haru biru tanah airku
     Tangis pilu negeriku bangsaku
     Sesak napas bumiku
     Ingin muntahkan isi perutku
Lupakah kita wahai bangsa
Sumpah dan janji bersama
Tak kan lupa ikatan saudara
Sehidup semati kita bersama
     Lihatlah wahai bangsa
     Perang saudara di mana-mana
     Teman bunuh teman
     Saudara serang saudara
     Inikah masa berlaku hukum rimba
Haru biru tanah airku
Tangis pilu negeriku bangsaku
Sesak napas bumiku
Ingin muntahkan isi perutku
     Indonesia

                          
Yuni Purwaningsih
SMP Diponegoro



Merenda Asa  

Kuhadirkan kau di muka bumi
Anakku
Bukan untuk berpangku tangan 
Bukan untuk berkacak pinggang
Bukan untuk merajut benang
Bukan untuk melukis bayangan
Bukan untuk menghela napas panjang
     Kuhadirkan kau di muka bumi
     Anakku …
     Dengan sejuta harapan
     Tuk menantang masa depan
           Menghalau bayangan hitam
Meraih angan-angan
Salahkah jika ibu berharap
Anakku …
Kujadikan kau seorang satria
Tuk selalu menolong sesama
     Tak lagi berpangku tangan
Tak lagi berkacak pinggang
           Salahkan jika ibu berharap
           Anakku …
           Kujadikan kau perisai hati
           Biar tak lagi kurajut benang
                Tanpa harapan
           Tak lagi kulukis bayangan
                Tanpa makna
           Tak lagi kuhela napas panjang
                Tanpa melepas angan

                    
Yuni Purwaningsih
SMP Diponegoro




Resahku Lelahku

Resahku
Mengenangnya
Dia di masa lalu
Tak mau lepas dari otak kotorku

Resahku
Inginkannya
Dia di masa lalu
Tuk dampingi hari-hari dalam hidupku

Resahku
Rindukannya
Dia di masa lalu
Tuk hadir di sela-selamu

Lelahku
Menunggumu …
Tuk berubah dari waktu ke waktu
Tuk jadi kekasih idamaku

Maafkanku kekasihku
Ku harus diam tuk tutupi
Resahku, lelahku
Ku masih takut dosa kekasihku
Kuterpaksa diam tuk tutupi
     Lelahku menunggumu
     Tapi …
Kau takkan lelah menunggu kekasihku
Jadilah kekasih idamanku
Jadilah kau seperti harapku
Jadilah kau seperti hidupku
Jadilah pembimbing hidupku 
Ku ingin …
Kaulah penuntun surgaku



Yuni Purwaningsih
SMP Diponegoro




PELANGI ALAM

Warna-warni bunga yang merona
Pucuk-pucuk cemara yang hijau
Kuncup-kuncup kecil yang bermekaran
Adalah napas keindahan yang membentang
Adalah tebaran pelangi yang menghampar
Di atas tanah-tanah basah
Yang takkan tergoyahkan
Oleh deru angin yang kencang
Yang tak jua gentar
Oleh dingin yang mencekam
Yang takkan pernah jengah
Meski guyuran hujan mendekap dalam basah


Koen eka Anty
SMP Muhammadiyah 2





Dalam hujan

Di antara gumpalan awan
Dan titik-titik bisu yang berjatuhan
Menderu bersama kegelisahan
           Hujan
          Deras
          Luruh!


                  
Koen eka Anty
SMP Muhammadiyah 2






Selekta


Gemericik nyayian hujan siang
Bukit bermandikan
Kana menjulang, berayun nikmati
Anugerah Tuhan … hujan
Merah, kuning, putih dihadapanku
Berliku jalan mengular tinggi
Dampingi pepohonan nan hijau
Nyanyian nong keret
Menambah hebohnya air hujan
Di bukit Selektaku
Nan molek bak putri peri berhujan-hujan

           Sri Rahayu
           SMP Negeri 3




Galau

Risau hati …
Tak kala dengar nyanyian
Si mungil kecil buah kasihku
Berderai senyum berirama
Pedih berbaur suka ria
Kabar kuterima pada
Sekantong cerita, berita
Galauku, rinduku tertelan
Bersama gelombang riang hati
Hadirnya …
Sang yunior pertamaku
                Cucu
                     Ukiran hatiku



                     Sri Rahayu
                     SMP Negeri 3






Taman

Tetes-tetes air
Membasahi taman ini
Aroma alami bumi pertiwi
Membawa anganku melayang pergi
Membawa anganku melayang pergi
Ke sela-sela pepohonan nan asri
Seakan di taman surgawi

Pucuk-pucuk cemara menjulang tinggi
Memagari bunga warna-warni
Merah kuning hijau putih bersemi
Menyelimuti taman pegunungan tinggi
Selekta indah batu berseri


                     Sri Mardiyah utami
                     SMP Negeri 3












Aku

Dini hari
Malaikat kecil membawaku pergi
Jauh tinggi meninggalkan bumi
Tinggi … tinggi tanpa tepi
Sepi
Tapi aku tahu
Aku tak sendiri
Sunyi …
Tanpa bunyi,
Bukan tiada arti
Neneng, hening, keling
Mengayun jiwa
Melambungkan raga
Menyadurkan rasa
Mengingatkan kita
Betapa kuasa
Pencipta manusia



                     Sri Mardiyah utami
                     SMP Negeri 3